Senin, 05 April 2010

budidaya padi organik dengan menggunakan metode SRI


  • Prinsip-prinsip budidaya padi organik dengan menggunakan metode SRI

    1. Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (hss) ketika bibit masih berdaun 2 helai.
    2. Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak 30 x 30, atau 35 x 35 atau lebih jarang.
    3. Memindahkan tanaman bibit harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.
    4. Pemberian air maksimal 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai tanah pecah (Irigasi berselang/terputus)
    5. Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari
    6. Dianjurkan menggunakan Pupuk Organik, Kompos, pupuk hijau lainnya atau menggunakan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 – Super TUGAMA) yang terbuat dari bahan rempah-rempah dan bahan lainnya yang dapat mengembalikan dengan cepat unsur hara dan mikro organisme tanah sehingga akan cepat mengembalikan kesuburan tanah serta dapat menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
  • Keunggulan Metode SRI

    1. Tanaman Hemat Air , Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen cukup memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (Irigasi terputus).
    2. Hemat Biaya , Hanya butuh benih 5 kg/Ha, tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang, biaya pupuk organik yang murah karena apabila menggunakan Pupuk Organik Powder 135 (POP 135-Super TUGAMA) cukup 40 – 50 kg/Ha.
    3. Produksi Meningkat , Di beberapa tempat dapat mencapai 11 – 15 ton/Ha,
    4. Ramah Lingkungan , Tidak menggunakan bahan kimia ataupun pestisida karena digantikan dengan menggunakan Pupuk Organik, kompos, dll karena jika menggunakan POP 135 (Pupuk Organik Powder 135 yang terbuat dari rempah-rempah dan bahan-bahan lainnya akan sekaligus berfungsi sebagai pestisida organik sehingga dapat mencegah timbulnya gulma dan hama.
TEKNIK BUDIDAYA PADI ORGANIK DENGAN METODE S R I (System of Rice Intensification)

1. PERSIAPAN BENIH

clip_image002 Benih sebelum disemai diuji terlebih dahulu di dalam larutan air garam. Larutan air garam tersebut adalah larutan yang apabila dimasukan telur maka telur tersebut akan terapung. Masukan benih ke dalam larutan garam tersebut dan benih yang baik adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut dan benih yang terapung sebaiknya dibuang saja. Benih yang telah diuji dalam larutan air garam tadi diambil dan dan di rendam dalam campuran air + POP 135 dengan perbandingan kira-kira 5 sendok clip_image004makan untuk 10 liter air atau 1 ember air penuh dan direndam selama 24 Jam. Setelah selesai, benih kemudian ditiriskan dan diperam selama 2 hari. Air rendaman benih tersebut jangan dibuang karena dapat disemprotkan pada tanah lahan semai sebelum benih disemai. Penyemaian padi dapat dilakukan di lahan sawah yang telah disediakan atau dapat juga pada media tanah dan pupuk Organik di dalam wadah segi empat ukuran 20 x 20 cm (pipiti) selama 7 hari. Setelah umur 7 – 10 hari benih sudah siap ditanam. 2. PENGOLAHAN TANAH ATAU LAHAN TANAM Pengolahan tanah untuk Tanam padi metode SRI tidak berbeda dengan cara pengolahan tanah untuk tanam padi cara konvensional atau cara lama pada umumnya yaitu dilakukan untuk tujuan mendapatkan struktur tanah yang lebih baik bagi tanaman. Pengolahan dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan menggunakan cangkul tangan atau cangkul kerbau atau traktor tangan sampai terbentuk struktur lumpur. Permukaan tanah diratakan untuk mempermudah mengontrol dan mengendalikan air. Dan 3 – 7 hari sebelum tanam sebaiknya tanah disemprot terlebih dahulu dengan menggunakan Pupuk Organik Powder 135 dengan dosis yang telah ditentukan.

3. PEMUPUKAN

Pemberian Pupuk Organik Powder 135 pada metode SRI diarahkan kepada perbaikan kesehatan tanah clip_image006dan penambahan unsur hara yang berkurang setelah dilakukan pemanenan dan juga karena seringnya menggunakan pupuk kimia. Kebutuhan pupuk organik biasa pertama setelah menggunakan system konvensional adalah 10 ton/ha, ada juga pupuk organik lainnya yang digunakan sebanyak 1,5 ton/ha pada pemupukan pertama setelah menggunakan system konvensional. Sedangkan untuk Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 – Super TUGAMA) cukup 5 – 10 Kg / Ha karena penggunaannya dengan cara di semprotkan (perbandingannya lihat tabel -1). Pemberian pupuk organik yang dilakukan pada tahap pengolahan tanah dilakukan terus menerus pada setiap musimnya dan dosis pemakaiannya akan berkurang sesuai dengan kondisi tanah yang semakin baik. Pemupukan kedua dengan Pupuk Organik Powder 135 dilakukan pada umur padi 15 hari disemprotkan merata pada permukaan padi seperti teknik penyemprotan seperti biasanya. Selanjutnya pemupukan ketiga dengan Pupuk Organik Powder 135 dilakukan pada umur padi 30 hari pemupukan keempat pada umur padi 45 hari sehingga total pemupukan dengan cara penyemprotan menggunakan Pupuk Organik Powder 135 adalah sebanyak 4 kali, tetapi bias juga dilakuka sampai dengan 5 kali dengan selang waktu yang kita tentukan. Dan pemupukan dihentikan apabila tanaman tersebut telah berbunga (istilah padi sudah hamil) 4. PEMELIHARAAN System tanam padi dengan metode SRI tidak membutuhkan genangan air yang terus menerus, cukup dengan kondisi tanah yang basah (macak-macak). Penggenangan dilakukan hanya untuk mempermudah pemeliharaan saja. Pada prakteknya pengelolaan air pada system padi organic dapat dilakukan sebagai berikut : pada umur 1 – 10 Hari Setelah Tanam (HST) tanaman padi digenangi air dengan ketinggian rata-rata 1 cm, kemudian pada umur 10 hari dilakukan penyiangan. Setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak digenangi. Untuk perlakuan yang masih membutuhkan penyiangan berikutnya, maka dua hari menjelang penyiangan tanaman digenangi. Pada saat tanaman berbunga, tanaman digenangi dan setelah padi matang susu tanaman tidak digenangi kembali sampai panen.

BEBERAPA PHOTO PENANAMAN PADI ORGANIK METODE SRI

2008040450240904

dona

12

2

1

9

17

3

y3951e0h

BIAYA PRODUKSI MURAH
HASIL PENEN HAMPIR 3 KALI DARI BIASANYA
SERANGAN HAMA HAMPIR TIDAK ADA
HASILNYA MERUPAKAN BERAS ORGANIK YANG HARGA JUALNYA MAHAL DI PASARAN
KESEJAHTERAAN PETANI MENINGKAT

grab.php

beras 1 


FOTO PADI UMUR 45 HARI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 
  8
  • Padi terlihat lebih hijau dan lebih banyak anakan.
  • Batang padi lebih kuat dan besar sehingga tidak mudah roboh atau tumbang oleh angin.
  • Tanah yang disemprot oleh POP 135 terlihat seperti ada lumut halus sehingga gulma tidak dapat tumbuh pada lahan padi.
  • Dengan POP 135, Padi cepat tumbuh besar dibandingkan dengan menggunakan Pupuk Kimia.5
  • Dapuran (bonggol) padi terlihat lebih besar dan anakan lebih banyak.
  • Hama padi hampir dipastikan tidak ada sampai panen karena POP 135 disamping berpungsi sebagai pupuk, juga berpungsi sebagai pestisida organik atau pestisida nabati.
  • Sangat mudah pada waktu penyiangan karena struktur tanah yang sudah terurai oleh mikro-organisme tanah berkat POP 135.

FOTO PADI UMUR 45 HARI TANPA PUPUK ORGANIK POWDER 135 (Pemupukan dengan pupuk kimia)
100_4723
  • Tanaman padi tanpa pupuk organik powder 135 (menggunakan pupuk kimia) terlihat lebih pendek dan kerdil.
  • Anakan padi tampak lebih sedikit karena unsur hara dan mikro-organisme tanah sedikit sehingga tidak dapat merangsang tumbuhnya anakan padi.
  • Dapuran (bonggol) padi lebih kecil dan akan mudah tumbang diterpa angin pada saat panen nanti.100_47231
  • Dengan pemupukan menggunakan pupuk kimia disamping struktur tanah akan rusak, juga dapat menimbulkan banyaknya gangguan hama padi.
  • Yang sangat penting untuk diketahui bahwa padi an-organik (Padi dengan pupuk kimia) apabila dikonsumsi, akan mudah menimbulkan berbagai macam penyakit.
PUPUK ORGANIK POWDER 135 (POP 135 – Super TUGAMA)

  1. clip_image030PUPUK ORGANIK POWDER 135 adalah Pupuk untuk segala jenis tanaman yang dibuat dari bahan rempah-rempah serta bahan-bahan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh tanah untuk mengembalikan unsur hara dan mikro-organisme tanah sehingga berfungsi sangat bagus untuk memulihkan kesuburan tanah serta merupakan pupuk yang sangat ramah lingkungan. POP 135 juga sekaligus dapat berfungsi sebagai pestisida organik atau pestisida nabati sehingga dapat mencegahclip_image028 hama dan penyakit pada tanaman. Pupuk Organik Powder 135 dari hasil Laboratorium Sucofindo No.Reg.3127522. dan dari dinas pertanian tanaman pangan Jawa Barat bahwa Pupuk Organik tersebut merupakan pupuk pelengkap (kandungan unsur mikronya banyak dan c/n latio 30.65 %) sehingga cocok untuk berbagai jenis tanaman.
    Ciri-ciri Pupuk Organik Powder 135, berbentuk powder berwarna coklat, larut dalam air, serta efisien dalam penggunaan. Manfaat dari Pupuk Organik Powder 135 terhadap tanah dan tanaman adalah sebagai berikut:


    1. Menyuburkan tanah, menetralisir tanah yang rusak padat, dari keasaman tanah, menormalkan Ph tanah, menambah unsur hara dan mikro. Dari sisi ekonomis dapat menekan biaya pemupukan.
    2. Memperbanyak dan memperkuat akar, memperbesar batang, menghijaukan daun, memperkuat bunga dari terpaan angin, hujan dan ganguan serangga.
    3. Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 digunakan melalui penyemprotan dengan dicampur air rata-rata 5 gram/liter air. Untuk penggunaan pupuk ini, dari lahan 1 Ha hanya diperlukan pupuk sebanyak 35 sampai 45 kg.- Selain itu Pupuk Organik Powder 135 bisa dijadikan bahan campuran dengan Pupuk Organik lain. Contohnya pupuk kandang dan kompos dari kotoran ayam, sapi, kerbau, kambing dan sebaginya.
    DOSIS PEMAKAIAN PUPUK ORGANIK POWDER 135 (POP 135 – Super TUGAMA)



    Tanaman

    Dosis

    Cara dan Aplikasi

    Pada Tanah

    5 – 7 gram / liter air

    Disemprotkan pada tanah 3 – 7 hari sebelum tanam

    Pada sawah / padi gogo dan Palawija

    2 – 3 gram / liter air

    Disemprotkan merata pada umur 15, 30, 45 hari / 3 – 4 kali / musim

    Cabe, Tomat, Bawang Merah dan Sayuran

    2 gram / liter air

    Disemprotkan merata 10 hari sekali

    Mentimun, Semangka, dan lain-lain

    2 gram / liter air

    Disemprotkan merata 1 minggu sekali

    Buah-buahan, okulasi, cangkokan.

    3 – 4 gram / liter air

    Daun disemprot merata, media cangkok disemprot 3 minggu sekali

    Tanaman keras, Teh, Cengkeh, Kelapa, Kopi
    dan tanaman sejenisnya.

    3 – 4 gram / liter air

    Daun disemprot merata 1 bulan sekali

    Agave/haramay, Nilam, kapas, serai wangi, jarak, tebu, tembakau dan tanaman sejenisnya.

    3 – 4 gram / liter air

    Daun disemprot merata 1 bulan sekali

    Anggrek, Suplir, Melati dan tanaman hias lainnya

    1 gram / liter air

    Disemprot 2 minggu sekali

    Keterangan :
    1. 1(satu) Sendok makan = 6 gram POP 135
    2. PERHATIAN : Pemupukan dihentikan apabila tanaman tersebut telah berbunga.

    Kandungan Pupuk SUCOFINDO 3127522 (Gr/Kg) :
    N=0,31 P2O5=2,25 K=7,69 Ca=0,16 Mg=2,91 S=15,94
    Unsur Mikro : F2, CU, ZN, Co, Mn, B dan Mo

    Telah dianjurkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat
    Melalui Surat Nomor : 521-33/4516/SD/Nopember 2002

    Distributor :
    Bpk. Eko Charko
    Jl. Surapati Gg. Sukamantri I No. 160B Bandung
    Telp : 022-2530310 / 0878 22 0000 75 / 0878 22 0001 75
    clip_image032 clip_image034 Penggunaan pupuk kimia atau bahan kimia pada tanaman, tanpa kita sadari dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti terlihat pada gambar di atas. Oleh karena itu beralihlah ke penggunaan pupuk organik dalam membudidayakan tanaman kita. Dengan pupuk organik biaya produksi dapat lebih murah, hasil yang diperoleh lebih banyak/maksimal dan yang paling penting hasil tanaman kita aman dikonsumsi oleh tubuh

sumber : http://dsindangheula.blogspot.com/2009/10/teknik-budidaya-padi-dengan-metode-sri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar